We Can Do The Great Thing For God, when We Do A Little Things For Others

When We Love God, We Will Serve People

Selasa, 26 Juli 2011

English Day

Tuesday is English Day!!
I want to learn english, and today i will learn about conjunctive.

Moreover means lagi pula, lagian, selain itu, lebih dari itu...
Therefore means oleh karena itu
Examples: Moreover i love you, you are beautiful, smart, therefore let us create real happiness in our life

I read a book about preparation marriage. Both of bridge and bridegroom must answer some questions:
What your marriage purpose??
To be happier. Next question is: If you not get marry, are you sure you will not happy? i am not sure.. But i hope i am happier... and others reasons are: for health sex, having children, make my family proud and all i give to God glory.. amen.










Sabtu, 23 Juli 2011

Menyesali Dosa dengan Sungguh-Sungguh

"Marilah kita menanggalkan semua beban dan dosa yang begitu merintangi kita dan berlomba dengan tekun dalam perlombaan yang diwajibkan bagi kita" (Ibr 12:1)


Kita semua dipanggil menuju kekudusan sesuai dengan kenyataan hidup kita masing-masing. Kita tidak boleh salah mengerti tentang kekudusan. Orang kudus juga pendosa seperti kita, tetapi mereka lebih bertobat dibandingkan kita. Jika kita menghendaki kesempurnaan, maka seharusnya kita menyesal dengan sungguh-sungguh secara sempurna. Menyesal dengan sempurna berarti jiwa kita bersedih karena kita telah melukai hati Allah yang sangat baik. Karena itu, kita ingin berhenti menyakiti Dia. Kita merasakan kebaikkanNya yang begitu melimpah dan kemudian dengan sekuat tenaga bertekun, seperti dalam perlombaan untuk menyempurnakan diri kita.

Penyesalan yang tidak sempurna hanyalah bersedih atas dosa-dosa kita dan kita takut akan hukumannya. Akibatnya, kita mudah sekali jatuh kembali ke dalam dosa yang sama. Kekudusan dan sikap mementingkan diri sendiri masih bercampur baur dalam diri kita. Semoga kita tumbuh dalam rahmat kasih Allah, sementara kita menjadi dewasa dalam kehidupan rohani kita.

Perjalanan menuju kekudusan selalu baru setiap hari kalau kita melihat kesalahan kita. Rasanya hampir tidak mungkin melewati halangan atau rintangan sebesar itu. Namun, perlahan-lahan rahmat Allah akan menunjukkan jalan tanpa rintangan kepada kita.

Ya Tuhan, bantulah kami agar kami dapat bangkit dari dosa dan mengasihi-Mu sepenuh hati.

Bangkit Lagi
Suatu kali, ada seorang iman muda yang mendapat tugas berkhotbah dipenjara. Ia ingin sekali menyumbangkan pesan yang bermakna bagi meraka (para tahanan). Berhari-hari ia mencoba menemukan pesan yang bisa menyentuh hati, tetapi ia merasa belum cocok. Ia mencoba terus mencari dan mencari, tetapi tetap saja ia merasa hatinya belum mantap sampai ketika tiba saatnya ia harus ke penjara.

Pada saat sang imam memasuki ruangan, ia menggigil melihat tatapan mata waja-wajah yang tampak mengeras oleh berbagai kejahatan. Dia berdoa perlahan untuk mendapat bimbingan ketika dia menaiki tangga menuju bimbar untuk berkhotbah. Tiba-tiba ia tersandung ketika dia menginjak anak tangga kedua dan terjatuh tertelungkup di lantai. Hadirin tertawa keras. Untuk beberapa saat, imam muda itu merasa lumpuh oleh kesakitan dan rasa malu. Kemudian ia mendapat suatu gagasan yang begitu kuat menguasai hati dan pikirannya. Ia menjadi lebih mantap lalu berdiri, menaiki dua anak tangga sekaligus dan tertawa ke arah hadirin yang terpukau sambil berkata:

"Saudara-saudara, justru itulah alasan kedatangan saya ke sini hari ini. Saya ingin memperlihatkan kepada Anda sekalian bahwa orang bisa bangkit lagi setelah terjatuh."

Pembukaan pada khotbah ini menyentak para tahanan yang hadir. Mereka diam dan menyimak dengan budi dan hati khotbah sang imam muda itu. Respons spontan ini mendorong sang imam berkhotbah dengan bagus dan berkobar-kobar. Dia menjadi yakin inilah karya Allah yang luar biasa melalui dirinya. (Willi H)

Pertobatan sejati 
mendorong orang untuk memasuki kedalaman batin pribadinya.
Ia bersukacita, karena meskipun menemukan bahwa dirinya begitu banyak dosa,
namun sekaligus ia merasakan kasih Allah yang begitu besar 
dan dipercaya Allah untuk ikut serta dalam karya-Nya yang agung.
Ia bertumbuh menjadi pribadi yang tidak menuntut orang lain, melainkan menuntut dirinya sendiri dalam upaya memperbaiki dirinya dan situasi disekitarnya
(Anonim)

MENJADI RENDAH HATI

Hi all... Rasanya menuangkan dalam bentuk tulisan apa yang dirasakan dan dipikirkan jauh lebih baik dari pada tidak melakukan apa-apa, yang justru bisa memberi peluang kepada si jahat masuk dalam pikiranku.
Beberapa hari ini, aku merasakan hal-hal yang tidak enak yang terus membebani pikiran, emosi dan fisikku. Aku sulit menemukan sesuatu yang bisa memotivasi diriku untuk memberikan yang terbaik dalam setiap kegiatanku. Sepertinya ada sesuatu yang mengikutiku, sesuatu yang tidak jelas dari mana asal usulnya (... jadi horor...)
Apa yang aku jalani saat ini dan rencana yang akan kulakukan, dihantui oleh kesalahan dan dosaku di waktu yang lalu.Tp syukurlah, aku masih bisa membedakan mana yang baik-dan mana yang buruk. Aku masih merasa bersalah atas perbuatan burukku, aku masih bisa menyadarinya. Sekarang, tinggal bagaimana aku bisa memperbaiki diri. Karena, aku sangat takut bilamana aku tidak menyadari akan sikapku yang salah dan dosa-dosa yang aku lakukan.


Kebetulan 3 hari ini, aku libur dan aku membaca kembali buku yang selama ini sudah aku lupakan. "MENJADI PRIBADI YANG MENCINTAI". Buku ini sangat bagus dan sangat menginspirasi. Thanks buat orang yang telah menghadiahkannya buku yang berharga ini disaat hari natal.. Tuhan memberkati Anda. Dan aku ingin mengetik ulang apa yang aku baca, agar bisa menjadi berkat juga bagi orang lain.. Berikut isi bukunya dengan sedikit pengubahan dari ku..

Menjadi Rendah Hati

Mungkin kita heran bahwa iri hati masih menimpa orang-orang baik. Jika kita berusaha menjadi orang Kristen yang baik, mungkin kita ingin bertanya mengapa Allah lebih mengasihi orang lain daripada kita. Masalah ini menjadi lebih jelas jika kita melihat seseorang yang tidak terlalu baik, tetapi tampaknya makmur dan hidupnya senang. Mungkin kita juga sakit hati kalau mendengar orang lain dipuji, terutama kalau kita mengganggap diri kita patut dipuji. Itu adalah salah satu tanda bahwa kita belum menjadi orang yang baik.

Iri hati itu disebabkan oleh KESOMBONGAN dan SIKAP MEMENTINGKAN DIRI SENDIRI. Pandangan yang salah semacam itu akan menjadi penghalang bagi kita untuk lebih mengenal Dia. Jika kita tidak memohon pertolonganNYA dengan kerendahan hati yang mendalam, maka kita akan terus bereaksi seperti itu seumur hidup. Itulah intinya. Kalau tidak ingin iri hati, janganlah sombong dan tidak mementingkan diri sendiri, pandanglah selalu Tuhan Yesus.
Hanya Yesuslah yang dapat memperbaiki pandangan yang salah itu.Sikap rendah hati tersebut baru akan tercapai kalau kita terbuka sepenuhnya terhadap jamahannNYA.
Tuhan Yesus, tolonglah aku untuk melihat ENGKAU dalam terang sejati yang berasal dari iman yang dalam dan harapan yang berkobar (Joan Weber L)
Cara-Cara Mencapai Kerendahan Hati 
  1. Berbicara sesedikit mungkin tentang diri sendiri.
  2. Uruslah sendiri persoalan-persoalan pribadi.
  3. Hindarilah rasa ingin tahu.
  4. Janganlah mencampuri urusan orang lain.
  5. Terimalah pertentangan dengan gembira.
  6. Jangan memusatkan perhatian pada kesalahan orang lain.
  7. Terimalah hinaan dan caci maki.
  8. Terimalah perasaan tak diperhatikan, dilupakan, dan dipandang rendah.
  9. Mengalah terhadap kehendak orang lain.
  10. Terimalah celaan walaupun Anda tidak layak menerimanya.
  11. Bersikap sopan dan peka, sekalipun seseorang memancing amarah Anda.
  12. Janganlah mencoba agar dikagumi dan dicintai.
  13. Bersikap mengalah dalam perbedaan pendapat, walaupun Anda yang benar.
  14. Pilihlah selalau yang tersulit

Sarwantu, A dan Riestasari, V. 2003. Menjadi pribadi yang mencintai. Jakarta; Penerbit Obor

Selasa, 19 Juli 2011

UPAYA MENCEGAH TERJADINYA ASPIRASI PADA PASIEN DENGAN HEMOPTISIS E.C TB PARU DI LANTAI IV SELATAN IRNAB 2011

Ilmu keperawatan di Indonesia terus mengalami perkembangan kearah yang lebih baik. Perkembangan itu tidak hanya dengan tingkat pendidikan yang semakin baik, tetapi disertai juga oleh peningkatan kualitas profesionalisme pelayanan keperawatan. Profesionalisme tersebut diwujudkan dalam proses keperawatan yang dilakukan dalam asuhan keperawatan itu sendiri. Proses keperawatan merupakan inti dari seluruh kegiatan asuhan yang diberikan kepada pasien yang meliputi semua penyelesaian masalah yang terorganisasi, digunakan untuk mengidentifiaksi dan mengelola masalah kesehatan pasien.
Masalah kesehatan pasien yang tidak terlepas dari masyarakat Indonesia dewasa ini adalah penyakit tuberculosis. Pada tahun 1995, Indonesia merupakan negara dengan pasien TB terbanyak ke-3 didunia setelah India dan Cina. Diperkirakan jumlah pasien TB di Indonesia sekitar 10% dari total jumlah pasien TB di dunia. Namun pada tahun 2011, Tim Joint External Tuberculosis Monitoring Mission (JEMM) yang melakukan penelitian di Indonesia menemukan banyak perbaikan dalam upaya pengendalian tuberculosis (TB) di Indonesia. Salah satunya adalah turunnya peringkat Indonesia pada daftar negara dengan beban TB terbesar di dunia dari posisi 3 menjadi ke-5 di dunia (http://www.detiknews.com). Namun prestasi ini, bukanlah tujuan akhir. Depertemen kesehatan RI sendiri ingin mewujudkan masyarakat Indonesia yang mendiri dalam hidup sehat dimana tuberculosis tidak lagi menjadi masalah kesehatan masyarakat.
Di RSUP Fatmawati sendiri jumlah penderita TBC yang dirawat cukup banyak, khususnya di SMF Paru, Irna B, lantai IV Selatan.  Diantara penderita TBC itu, banyak yang mengalami hemoptisis.
Pada bulan Maret-Mei 2011 jumlah penderita TB paru berjumlah 69 orang dan 17,5 % diantaranya mengalami hemoptisis.
Tentunya kondisi tersebut merupakan tanda dan gejala yang kritis dan sangat mengancam jiwa penderita. Para perawat ruangan di SMF Paru sendiri, banyak mengalami pengalaman dan menyaksikan kejadian pasien meninggal akibat aspirasi yang disebabkan hemoptisis ec TB Paru. Stanley J. Swierzewski, pada tahun 2000 dalam www.healthcommunities.com, menjelaskan bahwa sekitar 75% pasien yang menderita massif hemoptisis meninggal dunia akibat aspirasi (jalan nafas tersumbat oleh darah-tubuh kekurangan oksigen. Pengalaman-pengalaman dan penjelasan tersebut dapat dijadikan sebagai bekal untuk semakin menyadari bahwa peningkatan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan asuhan keperawatan perlu ditingkatkan dalam upaya menurunkan risiko terjadinya aspirasi akibat hemoptisis ec TB paru. Upaya-upaya yang akan dilakukan diharapkan dapat meningkatkan kualitas hidup penderita TB Paru bahkan ketika penderita TB tersebut sudah memungkinkan untuk kembali kerumah.

RSUP Fatmawati sebagai RS yang mengutamakan kepuasan pelanggan, berusaha terus meningkatkan mutu pelayanan kepada setiap pasien. Khususnya di lantai IV Selatan, Irna B, dimana pada ruangan ini terdapat pelayanan ruang rawat TB paru, dengan kapasitas 25tempat tidur dan mempunyai proporsi SDM keperawatan 41,9 % SI keperawatan, dan 54,8% DIII Keperawatan, hanya sebagian kecil yaitu 3,2% SPK, serta semangat dan dukungan manajerial untuk meningkatkan mutu asuhan keperawatan oleh karena itu tidak berlebihan jika Tim PSBH ruangan lantai IV selatan, menyelesaikan masalah dengan pendekatan PSBH  dalam upaya untuk menurunkan risiko terjadinya aspirasi pada pasien dengan hemoptisis ec TB paru.

       I.            TUJUAN
Apakah dengan melakukan melakukan penyegaran mengenai materi pencegahan aspirasi, melakukan simulasi dan role model pencegahan aspirasi serta melakukan supervisi implementasi pencegahan aspirasi pada pasien dengan hemoptisis ec TB Paru,  dapat menurunkan angka mortalitas akibat aspirasi pada pasien yang mengalami hemoptisis ec TB paru dari 25% menjadi 0%.


    II.            LANGKAH-LANGKAH
1.      Persiapan Kegiatan PSBH
Persiapan-persiapan yang dilakukan selama kegiatan PSBH adalah:
a.       Melaporkan kepada kepala Irna B, kepala ruangan dan wakil kepala ruangan oleh Problem solver
b.      Sosalisasi rencana kegiatan PSBH kepada seluruh staf lantai IV Selatan dalam pre-conference oleh Problem solver
c.       Kepala ruangan, wakil kepala ruangan dan staf lantai IV Selatan membentuk tim PSBH.
d.      Menyusun materi kegiatan PSBH oleh Tim PSBH
e.       Menyusun Plant of Action (POA) oleh Tim PSBH
f.       Membuat format evaluasi oleh Tim PSBH

2.      Pelaksanaan Kegiatan PSBH
a.       Sosialisasi POA kepada seluruh staf lt IV Selatan oleh Tim PSBH
b.      Penyegaran materi kegiatan PSBH kepada seluruh staff oleh Tim PSBH
c.       Simulasi kegiatan PSBH oleh seluruh staff
d.      Supervisi kegiatan PSBH oleh Tim PSBH
e.       Implementasi dan pendokumentasian program PSBH secara simultan dan continue oleh seluruh staff
f.       Monitoring pelaksanaan PSBH oleh Tim PSBH

3.      Evaluasi Kegiatan PSBH
a.       Evaluasi pelaksanaan PSBH per minggu oleh Tim PSBH
b.      Pembuatan laporan oleh Tim PSBH
c.       Presentasi hasil PSBH oleh Tim PSBH

4.      Kesinambungan
      Menyerahkan hasil PSBH ke Ruangan untuk dijadikan program berkesinambungan diruangan, dan menyerahkan ke IRNA sebagai bahan replikasi PSBH ke ruangan lain