We Can Do The Great Thing For God, when We Do A Little Things For Others

When We Love God, We Will Serve People

Sabtu, 23 Juni 2012

Plebitis Pada Bayi



Bayi oh.... bayi. Engkau adalah tahap kehidupan manusia yang sangat unik. Begitu banyak keunikan yang engkau miliki, sehingga memicu rasa ingin tahu mengapa keunikan-keunikan itu terhadi pada dirimu. Rasa ingin tahu, penasaran bahkan untuk  kepentingan ilmu pendidikan dan kesehatan banyak sekali orang yang ingin lebih dekat denganmu. Seandainya engaku dapat bercuap-cuap denga vokal yang lantang dan berbahasa dengan lancar, tentunya komunikasi antara kamu dengan diriku akan semakin lancar. 


Bayi... oh bayi, semoga dengan keterbatsan dirimu yang tidak bisa memahami bahasaku dan keterbatasan diriku yan harus banyak belajar untuk mengerti bahasamu, tidak membuatku menyerah dan surut dalam perjuangan untuk bisa lebih mengenal dan lebih dekat denganmu... hahay!!!! 
  Yi, kamu tahu ga sih, berdasarkan pengalaman (based 0n practice), ternyata angka insidensi plebitis yang terjadi pada dirimu jauh lebih tinggi dibandingkan pada manusia  kelompok usia lainnya, baik itu anak-anak yang lebih tua darimu, kelompok remaja, dewasa bahkan lansia.  Kira-kira apa yang menyebabkan hal itu bisa terjadi ya Yi??? Bantu kita dong Yi... hehehhhehehehehe


Dengan kekuatan bulan dan supranatural dari bayi, akhirnya aku bisa menemukan beberapa hal yang menjadi faktor penyebab mengapa plebtis lebih sering terjadi pada bayi. Let's chek it out!!!


Faktor penyebab sering terjadinya plebitis pada bayi


  • Sistem Imun Bayi yang belum matang


Secara sederhana flebitis berarti peradangan vena. Terjadinya peradangan dipengaruhi oleh sistem imun tubuh seseorang.  Menurut Dr. Iyan Darmawan, 2008, mengatakan bahwa imun berkembang sesuai dengan perkembangan tubuh kita, pada waktu bayi umumya sistem imun masih belum banyak berkembang, beberapa komponen masih belum dapat bekerja optimal. Hal ini akan menyebabkan risiko terjadinya flebitis semakin besar.
Dengan bertambahnya usia dari anak-nak menuju remaja hingga dewasa, sistem imun berkembang untuk bekerja lebih optimal. 
Pada prinsipnya, orang dengan kondisi sistem imun dalam keadaan prima, tidak mudah terkena infeksi yang sangat erat kaitannya dengan plebitis. Sistem imun yang belum bekerja dengan baik pada bayi ini akan memicu terjadinya plebitis dari agen infeksius sebagai penyebab terjadinya flebitis. 




  • Struktur Pembuluh Darah Vena Bayi yang masih rentan


Sri Rejeki, 2012, menjelaskan bahwa struktur belum berkembang sempurna, temasuk struktur pembuluh darah vena.  Pembuluh darah vena memiliki struktur yang lembut dan berdinding tipis (Medicastore, tahun tidak dipublikasikan). Tentunya kondisi tersebut lebih lembut dan berdinding jauh lebih tipis pada tubuh bayi.
Strukur pembuluh darah vena yang tipis dan lembut akan lebih mudah pecah yang bisa berakibat terjadinya peningkatan plebitis pada bayi. Semakin meningkat usia bayi, maka secara perlahan maka struktur pembuluh darah venanya juga akan semakin baik.


  • Gerak Refleks pada bayi


Gerak refleks merupakan gerak alami diluar kesadaran bayi yang bersifat normal dan berguna untuk melindungi tubuh bayi (Informasitips, 2012). Gerak refleks juga merupakan cara bayi untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan diawal kehidupannya yang masih sangat lemah. Apabila pada bayi sudah dipasang kanula infus, maka gerakan refleks ini sewaktu-waktu dapat menggangu konsistensi kanula tersebut. Gangguan-gangguan yang diakibatkan gerakan spontan ini dapat mengakibatkan terjadinya peningkatan insidensi plebitis pada bayi


Pertanyaan tambahan untuk kuesioner


  1. Sistem imun tubuh bayi yang masih belum berkembang sempurna dapat memicu terjadinya plebitis
  2. Pembuluh darah vena bayi yang berdinding tipis, kecil dan lembut merupakan faktor penyebab terjadinya plebitis
  3. Plebitis lebih banyak terjadi pada bayi yang lebih aktif bergerak (gerakan refleks)


Daftar pustaka


Darmawan, iyan. 2008. Flebitis, apa penyebabnya dan bagaimana cara mengatasinya?http://www.otsuka.co.id/?content=article_detail&id=68&lang=id. diunduh pada tgl 23 Juni 2012, pukul 10.30 wib


nn, tidak dipublikasikan. Bilogi jantung dan pembuluh darah. http://medicastore.com/penyakit/5/Biologi_jantung_&_pembuluh_darah.html. diundauh pada tanggal 23 Juni, 2012, pukul 10.40 wib


nn, 2012. Macam-macam gerkan refleks pada bayi. http://informasitips.com/macam-macam-gerak-refleks-pada-bayi. diunduh pada tanggal 23 Juni, 2012, pukul 11.10 wib


NB: 
Pembagian rentang usia berdasarkan keunikan dalam tingkat pertumbuhan dan perkembangannya di Indonesia, tercantum dalam buku kurikulum dan hasil belajar anak usia dini yang terbagi ke dalam rentang tahapan berikut: (1) Masa bayi berusia lahir – 12 bulan; (2) Masa “toddler” atau balita usia 1-3 tahun; (3) Masa prasekolah usia 3-6 tahun; (4) Masa kelas B TK usia 4-5/6 tahun (Piaget dalamThe National for the Educational of Young Children (NAEYC) 

Sabtu, 16 Juni 2012

Memberi Manfaat :)

Suatu ketika, rasa yang selama ini aku simpan tidak bisa aku bendung lagi. Kerinduan yang mendalam untuk bisa memberi manfaat kepada Tuhan melalui sesama. Ya, suatu bentuk ucapan syukur, ketika Tuhan memerikan aku hidup dan kesempatan untuk menghidupi kehidupan ini. Ini adalah anugrah, sebuah hadiah yang sangat istimewa dari Dia. Bagaimana aku bisa memberi manfaat kepada orang lain? Sesaat aku bingung memikirkannya. "Apa yang bisa aku lakukan?", tanyaku dalam hati.
Ternyata banyak sekali yang bisa aku lakukan. Banyak sekali! Mulai dari hal-hal kecil saja. Misalnya, aku bisa menyelamatkan bumi hanya dengan mematikan lampu yang tidak esensi untuk dinyalakan pada saat itu, membuang sampah pada tempatnya, hemat air, membersihkan kamar mandi, memberikan senyum bahkan menahan keinginan untuk makan banyak (Secara perutku sudah bunciiitt Bokkk!!!)

Mungkin Anda merasa aneh, mengapa menahan keinginan makan banyak bisa memberi manfaat pada orang lain? Kegiatan itu akan memberi manfaat kepada diriku sendiri, bukan? Ya, itu memang benar, itu akan memberi kegunaan baik pada diriku sendiri, tetapi jika dilihat lebih jauh lagi, bisa juga berdampak pada orang lain. Bagaimana ceritanya? Ketika aku melakukaan diit, alhasil aku akan menjadi lebih sehat dan bugar. Ketika aku sehat dan bugar, maka aku akan dapat melakukan banyak hal yang bisa bermanfaat untuk orang lain. Itu penjelasan sederhanya!

Rasa syukur yang tak terhingga aku ucapkan pada Tuhan, ketika aku diberi kesempatan untuk menyadari bahwa aku akan sangat bermanfaat bagi orang lain melalui profesiku, Nurse! Melalui profesiku ini jalan terbuka sangat lebar untuk bisa  melayani Tuhan, memberi manfaat kepada sesama.
Aku semakin memahami bahwa setiap orang membutuhkan orang lain. Melalui profesiku ini, aku bertemu dengan banyak orang dengan berbagai latar belakang, bermacam karakter, budaya, sifat dan segala macam bentuk perbedaanya. Dan aku tahu, aku harus memberikan pelayananku yang terbaik. Rasa itu semakin sering datang mengingatkanku, manakala ada keinginanku untuk bisa bekerja di Depkes Pusat RI, yang artinya aku tidak bersentuhan langsung dengan orang sakit. Makanya, pada saat masih ada kesempatan untuk merawat orang sakit, aku harus benar-benar melakukannya dengan sebaik mungkin. Aku mau tegaskan disini bahwa aku memberi yang terbaik bukan semata-mata untuk mendapatkan pengakuan dan pujian dari orang lain. Motivasiku adalah aku lakukan itu semua untuk Tuhan. Entahlah dalam prosesnya... Aku selalu berusaha merasakan kehadiran Tuhan, menatapku dan tersenyum kepadaku, ketika aku bekerja dan melakukan interaksi dan berkomunikasi dengan setiap pasien yang aku layani.

Sepertinya itu memang berhasil! Beberapa pasien mengatakan bahwa aku memang berbeda dengan perawat lainnya. Tentunya perbedaan itu menggambarkan perawat yang lebih baik. Perbedaan itu memang dirasakan oleh banyak pasien. Aku tidak bermaksud untuk membanggakan diri, tetapi jujur aku sangat senang dengan respon para pasien yang aku layani. Repson positif itu mengalir, tidak hanya diantara para pasien, tetapi percikan itu sampai pula kepada teman-teman perawat lainnya, kepada atasanku bahkan sampai kepada kepala ruanganku. Sekali lagi aku mau katakan: "Aku Senang".

Tetapi jujur, ada kekhawatiran timbul dalam hatiku. Aku khawatir kalau fokusku keluar jalur. Seperti aku bilang diawal bahwa aku melakukan yang terbaik, itu hanya untuk kemuliaan Tuhan, bukan untuk mencari pujian dari manusia. Yaah.. Tetapi itulah manusia, suka dipuji. Aku hanya bisa berusaha dan berharap bahwa aku terus diingatkan Tuhan agar aku tetap berjalan on track yang sudah ditetapkan Tuhan dan yang berkenan kepada Tuhan.