Aku menyadari satu hal yang menyebabkan aku belum nyaman adalah, ketidaksiapanku berpisah dengan kedua orang tuaku. Aku masih sering sekali mengingat dan membayangkan mereka bekerja keras di ladang. Selama ini, aku bisa membantu mereka, meringankan beban mereka. Apalagi pada saat itu, beternak kerbau masih menjadi salah satu rutinitas keluargaku. Aku sedih membayangkan itu semua, orang tuaku harus mengerjakan semuanya tanpa dibantu orang lain. Tanpa aku, yang selama ini masih bisa meringankan beban mereka untuk mengurusi kerbau dan pekerjaan kecil lainnya. Aku sedih sekali, air matapun menetes dan membasahi pipiku. Aku sedih setiap kali aku mengingat orang tuaku dan itu juga yang memotivasi dan memberi semangat kepadaku, agar aku bisa bertahan dan membetahkan diri di kota ini. Aku selalu berdoa kepada Tuhan, agar orang tuaku dijaga dan diberi kekuatan serta kesehatan. Aku sangat menyayangi mereka. Aku semakin menyadiri kalau keluarga adalah salah satu kado terindah yang dianugrahkan Tuhan dalam hidupku.
Dalam rasa gundah gulana yang aku alami itu, aku menanamkan
satu tekad bahwa aku harus memberikan yang terbaik dalam sekolahku dan membuat
keluargaku menjadi bangga kepadaku. Aku harus rajin belajar dan tidak boleh
neko-neko. Aku harus selalu di jalan yang lurus dan benar. Aku tidak boleh
membuat orang tuaku dan keluarga besarku kecewa dan membiarkan usaha dan kerja
keras mereka berlalu begitu saja, tidak boleh sia-sia tanpa memberikan sesuatu
yang membuat mereka tersenyum. Senyum kebanggan yang dari Tuhan.
Aku menyadari, bahwa Tuhanlah satu-satunya yang dapat
membantu aku. Aku rajin berdoa dan setiap pagi sebelum mulai kegiatan sekolah
aku selalu menyempatkan diri ke gereja untuk mengikuti Misa Kudus pagi. Gereja
itu masih satu kompleks dengan SMA Cahaya, sehingga dengan mudah aku bisa
selalu beribadah. Aku rutin mengikuti
ibadah pagi. Apabila itu terlewati, rasanya ada sesuatu yang hilang, walaupun
di kelas juga setiap paginya ada renungan pagi, sebelum memulai pelajaran.
Orangtua dan keluarga adalah sumber semangatku. Aku belajar
dengan baik, aku selalu berusaha untuk bisa memahami setiap pelajaranku.
Setelah pulang sekolah, aku meluangkan waktu untuk mengulang kembali pelajaran
yang aku pelajari tadi disekolah, mengerjakan tugas dan memperisapkan pelajaran
untuk esok harinya.
Puji Tuhan, usahaku diberkati dan membuahkan hasil yang
sangat memuaskan. Aku berhasil menjadi siswa terbaik. Di semester pertama aku
menjapat juara satu disekolah. Aku sangat senang, aku bisa membuat orang tua,
abang-kakak dan keluarga lainnya dan teman-teman di kampung bangga. “Terima
kasih Tuhan, Engkau selalu menyertai aku dimasa-masa hidupku, usahaku tidak
sia-sia Tuhan. Engaku memang Allah yang baik. Terima kasih Bapa”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar