We Can Do The Great Thing For God, when We Do A Little Things For Others

When We Love God, We Will Serve People

Minggu, 29 April 2012

Orang Tua, Keluarga… Mereka Adalah Sumber Inspirasiku



Aku menyadari satu hal yang menyebabkan aku belum nyaman adalah, ketidaksiapanku berpisah dengan kedua orang tuaku. Aku masih sering sekali mengingat dan membayangkan mereka bekerja keras di ladang. Selama ini, aku bisa membantu mereka, meringankan beban mereka. Apalagi pada saat itu, beternak kerbau masih menjadi salah satu rutinitas keluargaku. Aku sedih membayangkan itu semua, orang tuaku harus mengerjakan semuanya tanpa dibantu orang lain. Tanpa aku, yang selama ini masih bisa meringankan beban mereka untuk mengurusi kerbau dan pekerjaan kecil lainnya. Aku sedih sekali, air matapun menetes dan membasahi pipiku. Aku sedih setiap kali aku mengingat orang tuaku dan itu juga yang memotivasi dan memberi semangat kepadaku, agar aku bisa bertahan dan membetahkan diri di kota ini. Aku selalu berdoa kepada Tuhan, agar orang tuaku dijaga dan diberi kekuatan serta kesehatan.  Aku sangat menyayangi mereka. Aku semakin menyadiri kalau keluarga adalah salah satu kado terindah yang dianugrahkan Tuhan dalam hidupku.
Dalam rasa gundah gulana yang aku alami itu, aku menanamkan satu tekad bahwa aku harus memberikan yang terbaik dalam sekolahku dan membuat keluargaku menjadi bangga kepadaku. Aku harus rajin belajar dan tidak boleh neko-neko. Aku harus selalu di jalan yang lurus dan benar. Aku tidak boleh membuat orang tuaku dan keluarga besarku kecewa dan membiarkan usaha dan kerja keras mereka berlalu begitu saja, tidak boleh sia-sia tanpa memberikan sesuatu yang membuat mereka tersenyum. Senyum kebanggan yang dari Tuhan.
Aku menyadari, bahwa Tuhanlah satu-satunya yang dapat membantu aku. Aku rajin berdoa dan setiap pagi sebelum mulai kegiatan sekolah aku selalu menyempatkan diri ke gereja untuk mengikuti Misa Kudus pagi. Gereja itu masih satu kompleks dengan SMA Cahaya, sehingga dengan mudah aku bisa selalu beribadah.  Aku rutin mengikuti ibadah pagi. Apabila itu terlewati, rasanya ada sesuatu yang hilang, walaupun di kelas juga setiap paginya ada renungan pagi, sebelum memulai pelajaran.
Orangtua dan keluarga adalah sumber semangatku. Aku belajar dengan baik, aku selalu berusaha untuk bisa memahami setiap pelajaranku. Setelah pulang sekolah, aku meluangkan waktu untuk mengulang kembali pelajaran yang aku pelajari tadi disekolah, mengerjakan tugas dan memperisapkan pelajaran untuk esok harinya.
Puji Tuhan, usahaku diberkati dan membuahkan hasil yang sangat memuaskan. Aku berhasil menjadi siswa terbaik. Di semester pertama aku menjapat juara satu disekolah. Aku sangat senang, aku bisa membuat orang tua, abang-kakak dan keluarga lainnya dan teman-teman di kampung bangga. “Terima kasih Tuhan, Engkau selalu menyertai aku dimasa-masa hidupku, usahaku tidak sia-sia Tuhan. Engaku memang Allah yang baik. Terima kasih Bapa”.

Mempertahankan jauh lebih sulit daripada mencapai apa yang sudah kita peroleh. Prestasiku disekolah, memicuku untuk tetap bertahan. Hari demi hari berlalau, minggu pun lewat, bulanpun datang, semangatku mulai kendor. Tetapi ketika aku teringat kembali orang tuaku, semangat itu melonjak kembali. Itulah yang aku lakukan setiap kali aku merasa lelah, tidak bersemangat untuk belajar. Aku langsung mengingat dan membayangkan kembali orang tua dan keluargaku. Kekuatan yang luar biasa aku dapat dari mereka. Itu terbukti sangat ampuh, aku selalu mendapat predikat juara satu selama aku di SMU Cahaya, tentunya itu juga tidak terlepas dari bantuan Tuhan. Tuhan selalau memberi aku semangat dan motivasi yang kuat untuk melalukan yang terbaik melalaui orang tua dan keluargaku. Terimakasih Bapaku.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar