We Can Do The Great Thing For God, when We Do A Little Things For Others

When We Love God, We Will Serve People

Jumat, 06 Mei 2011

Presentasi Kasus: Asuhan Keperawatan Pada Klien dengan BPH... Part IV


D. Implementasi dan Evaluasi
Pre Operasi
No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Evaluasi
1.
Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d pembesaran kelenjar prostate, obstruksi aliran urin.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 24 jam nyeri berkurang/ terkontrol
Kriteria hasil:
Klien  melaporkan  nyeri  hilang  /  terkontrol,  menunjukkan  ketrampilan  relaksasi  dan   aktivitas  terapeutik  sesuai  indikasi. Tampak rileks,  tidur  /  istirahat  dengan  tepat.
1.      Mengkaji nyeri,  perhatikan  lokasi,  intensitas 
2.      Mengajarkan tehnik manajemen nyeri: Tarik nafas dalam.
3.      Menganjurkan K dan  keluarga untuk melaporkan apabila ada peningkatan rasa nyeri.
4.      Mempertahankan patensi kateter. Mengobservasi dan memastikan kateter bebas dari lekukan dan bekuan darah.
5.      Memberikan tindakan kenyamanan: sentuhan terapeutik, senyum, posisi senyaman mungkin kepada klien.
6.      Mempertahankan lingkungan tenang dan membatasi pengunjung.
7.      Kolaborasi: memberikan obat analgeti: as. mefenamat
S:
-    K mengatakan ia merasa nyeri daerah kemaluannya. Skala 2-3.
-    K mengatakan mengerti cara melakukan tarik nafas dalam.
O:
-    Ekspresi wajah K tampak lebih tenang.
-    Kdapat mempraktekkan cara tarik nafas dalam dengan baik.
-    Terpasang kateter urin, produksi (+), kuning jernih, tidak ada lekukan, lancar.
-    K beristirahat dangan nyaman dan tenang.
A:Nyeri terkontrol
P:
-    Obs. Kes, TTV.
-    Motivasi K untuk melakaukan tarik nafas dalam jika merasa nyeri
-    Pantau rasa nyeri
-    Bantu ADL
-    Obs. Kateter urin
21 Maret 2011, Pkl 15.30 WIB
Ns. Leo Ginting S.Kep

No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Evaluasi
2.
Kecemasan b.d perubahan status kesehatan, penyakit kronik dan tindakan operasi.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 24 jam kecemasan K berkurang.
Kriteria :
-            Pasien dapat menyatakan kecemasan yang dirasakan.
-            Pasien dapat beristirahat dengan tenang.
-            Tensi dan Nadi dalam batas normal.
-            Ekspresi wajah ceria/rileks.
-    Memberikan dorongan terhadap tiap-tiap proses kehilangan status kesehatan yang timbul.
-    Memberikan privacy dan lingkungan yang nyaman.
-    Mengobservasi bahasa non verbal dan bahasa verbal dari gejala-gejala kecemasan.
-    Memotivasi pasien untuk mengutarakan apa yang membuatnya merasa cemas
-    Menemani pasien bila gejala-gejala kecemasan timbul.
-    Memberikan kesempatan bagi pasien untuk mengekspresikan perasaannya .
-    Memberikan informasi tentang program pengobatan dan hal-hal lain yang mencemaskan pasien.
-    Melakukan intervensi keperawatan dengan hati-hati dan lakukan komunikasi terapeutik.
-    Menganjurkan pasien istirahat sesuai dengan yang diprogramkan.
-    Menghargai setiap pendapat dan keputusan pasien.
S:
-    K mengatakan ia merasa lebih baik, karena sudah diberikan penjelasan oleh perawat.
O:
-    Ekspresi wajah K tampak lebih tenang.
A:
Masalah teratasi
P:
-    Obs. Kes, TTV.
-    Bantu K untuk mengutarakan apabila ada hal-hal yang ingin ia tanyakan terkait pengobatannya.
-    Berbicara dengan lambat.






21 Maret 2011, Pkl 19.00
Ns. Leo Ginting S.Kep

No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Evaluasi
4.
Kurang pengetahuan b.d keterbatasan informasi

Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 1x 24 jam pengetahuan K dan keluarga meningkat terkait operasi yang akan dilakukan, lama perawatan dan pengobatan yang ia jalani dan tentang kondisi penyakitnya.



-            Mengkaji tingkat pengetahuan pasien dan keluarga tentang  operasi yang akan dilakukan, lama perawatan dan pengobatan yang ia jalani dan tentang kondisi penyakitnya.
-            Memberikan penjelasan tentang  operasi yang akan dilakukan, lama perawatan dan pengobatan yang ia jalani dan tentang kondisi penyakitnya.
-            Memberikan kesempatan pasien dan keluarga untuk mengekspresikan perasaannya dan mengajukan pertanyaan terhadap hal-hal yang belum dipahami.
-            Memotivasi keluarga untuk tidak segan bertanya tentang kondisi K dan perawatan yang dijalanai
S:
-    K mengatakan ia sudah mengerti tentang kondisi penyakitnya, operasi yang akan dilakukan dan kira-kira lama perawatannya.
-    Keluarga K juga mengatakan bahwa mereka juga mengerti, dan akan bertanya kepada petugas kesehatan apabila ada yang ingin diketahui.
O:
-    K dan keluarga terlihat antusias mendengarkan penjelasan perawat.
-    K bertanya kepada perawat.

A:
Masalah teratasi
P:
-    Berikan penjelasan apabila ada yang ditanyakan K atau keluarga K.

21 Maret 2011, Pkl 19.05.
Ns. Leo Ginting S.Kep


Post Operasi
No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Evaluasi
1.
Dx 1:
Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d prosedur pembedahan, pemasangan kateter.


-    Mengkaji nyeri,  perhatikan  lokasi,  intensitas  ( skala  0 - 10 ).
-    Mengingatkan kembali dan meminta K untuk melakukan tarik nafas dalam.
-    Menganjurkan K dan  keluarga untuk melaporkan apabila ada peningkatan rasa nyeri.
-    Mempertahankan patensi three way. Mengobservasi dan memastikan three way bebas dari lekukan dan bekuan darah.
-    Memastikan spoll drip lancar.
-    Memberikan tindakan kenyamanan: memberikan sentuhan terapeutik, senyum, memberikan posisi senyaman mungkin kepada klien.
-    Mempertahankan lingkungan tenang dan membatasi pengunjung.
-    Kolaborasi: memberikan obat analgetik: Ketorolak 1 amp

S:
-    K mengatakan ia merasa nyeri daerah kemaluannya. Skala 2-3.
-    K mengatakan masih ingat cara melakukan tarik nafas dalam.
O:
-    Ekspresi wajah K tampak lebih tenang.
-    Kdapat mempraktekkan cara tarik nafas dalam dengan baik.
-    Terpasang three way, spoll drip lancar, kuning jernih, tidak ada lekukan, lancar.
.
A:Nyeri terkontrol
P:
-    Obs. Kes, TTV.
-    Motivasi K untuk melakaukan tarik nafas dalam jika merasa nyeri
-    Pantau rasa nyeri
-    Bantu ADL
-    Obs aliran three way
-    Pastikan spoll drip lancar
-    Observasi jumlah dan warna air irigasi spoll drip
22 Maret 2011, Pkl 15. 00 WIB
Ns. Leo Ginting S.Kep
No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Evaluasi
1.
Dx 1:
Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d prosedur pembedahan, pemasangan kateter.


-    Mengkaji nyeri,  perhatikan  lokasi,  intensitas 
-    Mengingatkan kembali dan meminta K untuk melakukan tarik nafas dalam.
-    Menganjurkan K dan  keluarga untuk melaporkan apabila ada peningkatan rasa nyeri.
-    Mempertahankan patensi three way. Mengobservasi dan memastikan three way bebas dari lekukan dan bekuan darah.
-    Memastikan spoll drip lancar.
-    Memberikan tindakan kenyamanan: memberikan sentuhan terapeutik, senyum, memberikan posisi senyaman mungkin kepada klien.
-    Mempertahankan lingkungan tenang dan membatasi pengunjung.
-    Kolaborasi: memberikan obat analgetik: Ketorolak 1 amp

S:
-    K mengatakan nyerinya semakin berkurang. Lebih jarang timbul nyeri.  Skala 2-3.
-    K mengatakan dapat melakukan tarik nafas dalam dalam dengan baik
O:
-    Ekspresi wajah K tampak tenang.
-    Kdapat mempraktekkan cara tarik nafas dalam dengan baik.
-    Terpasang three way, spoll drip lancar, kuning jernih, tidak ada lekukan, lancar.
.
A:Nyeri terkontrol
P:
-    Obs. Kes, TTV.
-    Motivasi K untuk melakaukan tarik nafas dalam jika merasa nyeri
-    Pantau rasa nyeri
-    Bantu ADL
-    Obs aliran three way
-    Pastikan spoll drip lancar
-    Observasi jumlah dan warna air irigasi spoll drip
23 Maret 2011, Pkl 21. 50 WIB


Ns. Leo Ginting S.Kep

No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Evaluasi
1.
Dx 1:
Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d prosedur pembedahan, pemasangan kateter.
Tujuan:
Setelah dilakukan tindakan keperawatan 2x 24 jam nyeri berkurang/ terkontrol
Kriteria hasil:
Klien  melaporkan  nyeri  hilang  /  terkontrol,  menunjukkan  ketrampilan  relaksasi  dan   aktivitas  terapeutik  sesuai  indikasi  untuk  situasi  individu.  Tampak rileks,  tidur  /  istirahat  dengan  tepat.
-    Mengkaji nyeri,  perhatikan  lokasi,  intensitas 
-    Mengingatkan kembali dan meminta K untuk melakukan tarik nafas dalam.
-    Mempertahankan patensi three way. Mengobservasi dan memastikan three way bebas dari lekukan dan bekuan darah
-    Membersihkan three way chateter.
-    Memastikan spoll drip lancar.
-    Memberikan tindakan kenyamanan: memberikan sentuhan terapeutik, senyum, memberikan posisi senyaman mungkin kepada klien.
-    Kolaborasi: memberikan obat analgetik: Ketorolak 1 amp

S:
-    K mengatakan nyerinya kadang-kadang masih timbul, tetapi lebih jarang dari kemarin.
-    K mengatakan dapat melakukan tarik nafas dalam dalam dengan baik
O:
-    K dapat tersenyum, dan terlihat lebih cerah.
-    Kdapat mempraktekkan cara tarik nafas dalam dengan baik.
-    Terpasang three way, spoll drip lancar, kuning jernih, tidak ada lekukan, lancar.

A:
Nyeri terkontrol
P:
-    Obs. Kes, TTV.
-    Obs aliran three way
-    Pastikan spoll drip lancar
-    Observasi jumlah dan warna air irigasi spoll drip


24 Maret 2011, Pkl 22. 15WIB

Ns. Leo Ginting S.Kep

No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Evaluasi
1.
Dx 1:
Gangguan rasa nyaman: nyeri b.d prosedur pembedahan, pemasangan kateter.


-    Mengkaji nyeri,  perhatikan  lokasi,  intensitas 
-    Mengingatkan kembali dan meminta K untuk melakukan tarik nafas dalam.
-    Mempertahankan patensi three way. Mengobservasi dan memastikan three way bebas dari lekukan dan bekuan darah.
-    Melakukan perawatan 3 way kateter
-    Memberikan tindakan kenyamanan: memberikan sentuhan terapeutik, senyum, memberikan posisi senyaman mungkin kepada klien.
-    Kolaborasi: memberikan obat analgetik: as. mefenamat

NB: Pada tanggal 28 Maret:
Visit doketer Asror: Aff DC, jika kencing lancar, K pulang.
Pagi, pukul 12.00 K pulang
S:
-    K mengatakan tidak merasa nyeri lagi.
O:
-    K dapat tersenyum, dan terlihat cerah.
-    Terpasang three way, spoll drip sudah stop, produksi urin (+), warna kuning jernih.

A:
Masalah teratasi
P:
-    Obs. Kes, TTV.
-    Obs aliran kateter
-    Bantu ADL
-    Lakukan perawatan kateter. (Kateter hari ke-6)


27 Maret 2011, Pkl 15. 10 WIB

Ns. Leo Ginting S.Kep






No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Evaluasi
2.
Dx 2:
Risiko perdarahan b.d reseksi bladder, post TURP

Dx 3:
Risiko obstruksi aliran urine b.d penimbunan klotting darah dalam KK.


-       Menanyakan keluhan yang dirasakan K pasca TURP terkait perdarahan dan obstruksi aliran urin.
-       Memastikan spoll drip/irigasi lancar.
-       Mengobservasi produksi irigasi dan urin.
-       Mengawasi   masukan  dan  haluaran  serta  karakteristiknya.
-       Menganjurkan klien dan keluarga untuk melaporkan apabila ada tanda-tanda perdarahan dan obstruksi.
-       Kolaborasi  dalam  mempertahankan  irigasi sampai produksi urin jernih
-       Mengajarkan keluarga klien untuk menggantikan cairan irigasi secara mandiri.
-       Meminta kelurarga untuk menggantikan cairan irigasi dengan diamati oleh perawat.
-       Memotivasi keluarga klien untuk menggantikan cairan irigasi segera setelah habis.
-       Memotivasi K untuk bedrest total selama 24 jam post operasi.
-       Kolaborasi: Sedang px. DL dan elektrolit darah post operasi


S:
-    K mengatakan warna urinnya agak kemerahan tetapi tidak ada tanda-tanda obstruksi aliran urin.
-    K dan keluarga air irigasi dan pembuangan irigasi lancar.
-    Keluarga K mengatakan sudah tau cara menggantikan air irigasi.
O:
-    Keluarga K dapat menggantikan cairan irigasi dengan baik
-    Terpasang traksi three way kateter (Hari-1)
-    Terpasang spoll drip, lancar, produksi (+), warna merah muda, tidak ada lekukan.
A:
Dx 1 dan Dx 2: Tidak terjadi.
P:
-    Obs. Tanda-tanda perdarahan dan obstruksi aliran urin.
-    Pastikan aliran irigasi lancar.
-    Observasi jumlah dan warna air irigasi spoll drip
-    Lakukan perawatan three way kateter.
-    Longgarkan traksi kateter
-    Tunggu hasil DL dan elektroli
-    Beri th sesuai program

22 Maret 2011, Pkl 15. 10 WIB

Ns. Leo Ginting S.Kep

No
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Evaluasi
2.
Dx 2:
Risiko perdarahan b.d reseksi bladder, post TURP

Dx 3:
Risiko obstruksi aliran urine b.d penimbunan klotting darah dalam KK.


-       Menanyakan kabar dan keluhan K malam ini.
-       Mengingatkan kembali agar klien dan keluarga untuk melaporkan apabila ada tanda-tanda perdarahan dan obstruksi.
-       Memotivasi kembali keluarga klien untuk menggantikan cairan irigasi segera setelah habisi.
-       Melakukan perawatan kateter.
-       Memastikan spoll drip lancar.
-       Mengobservasi produksi urin dan irigasi.
-       Memotivasi K agar banyak minum
-       Beri therapy injeksi: Antibiotik(Ceftriaxon 1 gr) dan analgetik             (ketorolac 1 amp)



S:
-    K mengatakan merasa jauh lebih baik, K dapat beristirahat dengan baik
-    K mengatakan urinnya mulai jernih.
-     
O:
-    Terpasang three way (hari ke-2), spoll drip lancar, kuning jernih, tidak ada lekukan, lancar.
-    Traksi kateter telah dilepas.
-    Produksi urin (+), warna jernih.
-    HB post op: 12,6 g/dl
-    Terpasang venflon, pro injekasi (Hari ke-3), phlebitis (-)

A:
Dx 1 dan Dx 2: Tidak terjadi.

P:
-    Obs. Tanda-tanda perdarahan dan obstruksi aliran urin.
-    Pastikan aliran irigasi lancar.
-    Observasi jumlah dan warna air irigasi spoll drip
-    Lakukan perawatan three way kateter.
-    Besok pagi ganti venflon.
-    Beri th sesuai program

23 Maret 2011, Pkl 22. 00 WIB

Ns. Leo Ginting S.Kep

Tidak ada komentar:

Posting Komentar